Proyek Kereta Bandara dalam Proses Tender


Proyek Kereta Bandara dalam Proses Tender
Dua perusahaan tengah mengikuti tender pembangunannya.

Untuk mempermudah kelancaran transportasi ke Bandara, pemerintah sudah merencanakan membangun proyek Kereta Bandara sejak beberapa tahun silam. Rencananya, jalur kereta itu akan sejajar dengan jalur darat melalui jalan tol. Sayangnya, proyek itu masih terkendala pendanaan.

Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal mengatakan, Proyek Kereta Bandara masih dalam proses mencari investor. Dua perusahaan tengah mengikuti tender pembangunannya. Namun pemerintah belum memutuskan pemenangnya.

"Ada PT RaiLink, yang merupakan perusahaan patungan PT Kereta Api (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero). Satu lagi perusahaan dari Jepang," kata Jusman usai rapat kerja revitalisasi kereta api di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin 25 Mei 2009.

Menurut Jusman, proyek Kereta Bandara sepanjang 28 kilometer ini membutuhkan dana Rp 7 triliun. Jusman juga mengatakan, Wakil Presiden Jusuf Kalla menginstruksikan mempercepat konsolidasi di PT Kereta Api agar dengan kemampuan sendiri mampu mengelola semua proyek kereta, termasuk Kereta Bandara.

PT RaiLink pun sebenarnya sudah dipersiapkan menjadi investor sejak beberapa tahun silam. Namun pada saat itu anggarannya belum mencukupi. "Dulu belum punya kapasitas sebagai investor," ujar Jusman.

Selain membahas Kereta Bandara, rapat kerja revitalisasi kereta juga membahas perkembangan proyek kereta di Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur untuk memperlancar distribusi hasil pertambangan.

Selain Jusman, rapat juga dihadiri Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Direktur Utama PT Kereta Api Ignatius Jonan, dan Dirjen Perkeretaapian Departemen Perhubungan Tunjung Indrawan.

0 komentar:



Posting Komentar