KPK Periksa Bupati dan 18 Mantan Anggota DPRD
Mantan Bupati sebelumnya Hamid Rizal belum memenuhi panggilan
Kasus korupsi di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau mulai diselidiki Komisi Pemberantasan Korupsi. Dalam pemeriksaan yang dilakukan di Mapolres Natuna di Ranai, Bupati Natuna Daeng Rusnadi dan Sekretaris Daerah (Sekda) Ilyas Sabli adalah orang yang pertama dimintai keterangan.
Daeng dimintai keterangan dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPRD Natuna periode 2000-2005. Dia diperiksa terkait kasus dugaan korupsi penggunaan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2004 sebesar Rp 60 miliar. Sementara Ilyas diperiksa dalam kapasitasnya saat itu sebagai Sekda.
Selain Daeng Rusnadi sebanyak 20 mantan anggota DPRD periode yang sama juga diperiksa. Namun dari jumlah tersebut hanya 18 orang yang akan diperiksa, karena satu orang sudah meninggal dan satu lagi sedang menjalani penahanan.
Tim penyelidik KPK yang datang Ke Ranai, Natuna berjumlah delapan orang dengan diketuai oleh Alexander Rubi. Informasi yang diperoleh VIVANEWS, KPK menyelidiki adanya dugaan korupsi terhadap dana APBD yang digunakan oleh Daeng Rusnadi dan anggota DPRD lainnya saat itu. Dana itu digunakan untuk memperjuangkan penambahan dana bagi hasil migas, untuk Kabupaten Natuna.
Dari Rp 60 Miliar dana yang diduga diselewengkan pada APBD 2004 tersebut, Rp 45 miliar diantaranya diambil langsung oleh Daeng Rusnadi. Sementara Rp 7 miliar diantaranya dibagikan kepada seluruh anggota DPRD ketika itu.
Dalam pemeriksaan tersebut Daeng Rusnadi dperiksa sekitar tujuh jam, sementara Sekda Ilyas Sabli diperiksa sekitar 7,5 jam. Sementara dari 18 anggota DPRD yang udah dipanggil baru delapan orang yang memenuhi panggilan tersebut, sementara, mantan Bupati sebelumnya Hamid Rizal belum memenuhi panggilan pemeriksaan dari KPK meski sudah dipanggil sejak Sabtu yang lalu
Selain Daeng, KPK juga memanggil Kadispenda Hardinansyah dan Kasubag Keuangan Yulizar. Keduanya mengaku hanya menyerahkan beberapa data, termasuk berkas pengeluaran uang APBD 2004, APBD 2004, APBD-P 2004 dan LKPJ. "Jumlah besaran APBD dan perincian pengeluaranya saya lupa," ujar Hardinansyah.
Yulizar yang berada di belakang kemudi mengatakan, seluruh pengeluaran APBD, APBD Perubahan 2004 berdasarkan SK bupati beserta penjabarannya, serta memiliki Surat Keputusan Otorisasi (SKO). Menurut Yulizar, pengeluaran yang dilakukannya berdasarkan kwitansi yang ada, semuanya sepengetahuan Bupati Hamid Rizal dan Sekda Ilyas Sabli. Dia mengaku hanya melaksanakan yang sudah disusun eksekutif dan legislatif.
Tentang bantuan dana insentifikasi dalam rangka peningkatan dana bagi hasil migas (DBH) Natuna sebesar Rp 45,405 miliar yang diterima Ketua DPRD Natuna Daeng Rusnadi, menurut Yulizar, semuanya sudah sepengetahuan Bupati Hamid Rizal dan Sekda. Dana itu merupakan pengurusan DBH migas ke Jakarta oleh tim yang dibentuk. Tim terdiri atas semua anggota DPRD 2000-2004 yang beranggotakan 20 orang dan bagian keuangan yang dibentuk 2003.
Keberadaan tim KPK ini sudah ada sejak pekan lalu. Mereka bertugas untuk mengusut sejumlah kasus dugaan korupsi yang terjadi di Kepulauan Riau.
Sebelumnya, KPK juga sudah pernah memeriksa Gubernur Kepulauan Riau Ismeth Abdullah. Ismeth diperiksa dalam kaitannya sebagai mantan Ketua Otorita Batam. Dia diperiksa terkait kasus dugaan korupsi pengadaan alat pemadam kebakaran.
Baca Selengkapnya...
KPK Periksa Bupati dan 18 Mantan Anggota DPRD
Pabrik Kertas Prabowo Terbesar di ASEAN
Pabrik Kertas Prabowo Terbesar di ASEAN
Prabowo adalah satu-satunya calon presiden Indonesia terkaya.
PT Kiani Kertas, pabrik kertas milik Prabowo Subianto merupakan satu-satunya pabrik bubur kertas terbesar di Asia Tenggara atau di kawasan negara-negara ASEAN.
Prabowo adalah satu-satunya calon presiden Indonesia terkaya. Dalam laporan kekayaan yang disampaikan kepada Komisi Pemberantas Korupsi, kekayaan Prabowo mencapai lebih dari Rp 1,5 triliun.
Menurut Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, harta Prabowo tersebar di 27 perusahaan di dalam dan luar negeri. Dia memiliki perusahaan di bidang perkebunan, tambang batu bara, dan sejumlah perusahaan di Argentina dan Perancis.
Salah satu perusahaan Prabowo yang sangat dikenal adalah pabrik kertas, yakni PT Kiani Kertas. Dulunya, pabrik ini adalah milik Bob Hasan, pengusaha kroni mantan Presiden Soeharto. Namun, setelah diambil alih BPPN, pabrik kertas tersebut dibeli oleh Prabowo Subianto.
Di tangan Prabowo, nama perusahaan itu diubah menjadi PT Kertas Nusantara. Sekarang, perusahaan tersebut dipimpin oleh Bambang Atmadja, seorang akuntan jebolan UI yang lebih dari 38 tahun malang melintang di berbagai sektor industri.
Berdasarkan situs www.kiani.com, pabrik ini berlokasi di Mangkajang-Berau, Kalimantan Timur. Pabrik tersebut merupakan satu-satunya pabrik bubur kertas (pulp) yang terbesar di Asia Tenggara. Bayangkan, luas lokasi pabrik Mangkajang mencapai total sebesar 3.400 hektare.
Lahan seluas itu diperuntukkan bukan hanya untuk area pabrik, dermaga dan gudang, tetapi juga untuk pemukiman karyawan dan sarana rekreasi. Selain itu, seluas 1.260 hektare lahan lainnya diperuntukkan sebagai tempat pohon-pohon eksotis dan anggrek.
Setelah pabrik benar-benar beroperasi, sekitar 900 staf perusahaan ditempatkan di lokasi pabrik. Pabrik ini juga dirancang untuk mengembangkan industri hilir perkayuan sebagai garis depan ekspor non migas nasional.
Kiani Kertas menghasilkan pulp berkelas dunia dengan kapasitas produksi 1.500 ton per hari selama 350 hari per tahun. Perusahaan memperoleh bahan baku dari hasil perkebunan sendiri.
Berdasarkan pada data Sierlando pada 2002 (dengan kurs 9.280 per US$), Kiani kertas memiliki total aset US$ 788,4 juta. Itu terdiri atas US$ 749,68 juta aset berupa pabrik dan US$ 38,76 juta non pabrik.
Baca Selengkapnya...
Proyek Kereta Bandara dalam Proses Tender
Proyek Kereta Bandara dalam Proses Tender
Dua perusahaan tengah mengikuti tender pembangunannya.
Untuk mempermudah kelancaran transportasi ke Bandara, pemerintah sudah merencanakan membangun proyek Kereta Bandara sejak beberapa tahun silam. Rencananya, jalur kereta itu akan sejajar dengan jalur darat melalui jalan tol. Sayangnya, proyek itu masih terkendala pendanaan.
Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal mengatakan, Proyek Kereta Bandara masih dalam proses mencari investor. Dua perusahaan tengah mengikuti tender pembangunannya. Namun pemerintah belum memutuskan pemenangnya.
"Ada PT RaiLink, yang merupakan perusahaan patungan PT Kereta Api (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero). Satu lagi perusahaan dari Jepang," kata Jusman usai rapat kerja revitalisasi kereta api di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin 25 Mei 2009.
Menurut Jusman, proyek Kereta Bandara sepanjang 28 kilometer ini membutuhkan dana Rp 7 triliun. Jusman juga mengatakan, Wakil Presiden Jusuf Kalla menginstruksikan mempercepat konsolidasi di PT Kereta Api agar dengan kemampuan sendiri mampu mengelola semua proyek kereta, termasuk Kereta Bandara.
PT RaiLink pun sebenarnya sudah dipersiapkan menjadi investor sejak beberapa tahun silam. Namun pada saat itu anggarannya belum mencukupi. "Dulu belum punya kapasitas sebagai investor," ujar Jusman.
Selain membahas Kereta Bandara, rapat kerja revitalisasi kereta juga membahas perkembangan proyek kereta di Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur untuk memperlancar distribusi hasil pertambangan.
Selain Jusman, rapat juga dihadiri Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Direktur Utama PT Kereta Api Ignatius Jonan, dan Dirjen Perkeretaapian Departemen Perhubungan Tunjung Indrawan.
Baca Selengkapnya...
Mega, Kalla dan SBY Janji Tak Saling Cerca
Mega, Kalla dan SBY Janji Tak Saling Cerca
Kami harus memelihara perasaan sesama."
Kandidat presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri, dan Jusuf Kalla pernah berjanji tidak saling mencerca dan menyerang selama musim kampanye pemilihan presiden 2009.
“Insya allah saya akan memenuhi janji itu. Kami harus memelihara perasaan sesama dan mempunyai tenggang rasa,” kata Yudhoyono di hadapan jamaah dan ulama yang berkumpul di kediaman pribadi Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin 25 Mei 2009.
Yudhoyono mengatakan kesepakatan untuk saling menjaga etika politik disampaikan kepada Megawati melalui utusan Partai Demokrat. Begitu juga sebaliknya, Mega mengirim utusan kepada Yudhoyono sebagai tanda setuju.
“Kami sepakat untuk memelihara budi pekerti dan komitmen dalam kompetisi ini untuk tidak saling menyerang, kan, tidak enak sama rakyat,”kata Yudhoyono.
Dengan Jusuf Kalla juga demikian. Yudhoyono dan Kalla berjanji untuk saling menghormati. Bahkan pernah berjanji di depan para menteri dan gubernur untuk tidak saling menyerang satu sama lainnya.
“Apalagi Kalla masih bersama-sama dalam pemerintahan (wakil presiden),” kata Yudhoyono yang merupakan calon presiden incumbent.
Di hadapan jamaah dan ulama, Yudhoyono menekankan pentingnya tenggang rasa serta memberi contoh kepada rakyat bahwa pemimpin dapat menjaga etika politik dengan baik.
Baca Selengkapnya...
Tim Sukses SBY-Boediono Belum Baca Survei PKS
Tim Sukses SBY-Boediono Belum Baca Survei PKS
Tim sukses SBY-Boediono belum lihat survei internal PKS.
Tim sukses SBY-Boediono belum melihat langsung hasil survei internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menyebut adanya persaingan ketat dari tiga kandidat. Tim sukses tidak yakin telah terjadi penurunan dukungan kepada pasangan SBY-Boediono.
"Saya belum lihat surveinya, rasanya tidak terjadi penurunan. Tetapi saya tidak mau mendahului, karena saya belum melihatnya," kata salah satu tim sukses SBY-Boediono, Rizal Mallarangeng, di Bravo Media Centre, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 25 Mei 2009.
Menurut Rizal, tim sukses SBY-Boediono tidak dapat memberikan komentar lebih jauh soal hasil survei internal PKS itu. "Kami belum bisa komentar karena belum lihat hasil surveinya," ujar Rizal.
Sebelumnya, Wakil Ketua PKS Bidang Politik, Zulkieflimansyah, mengatakan berdasarkan survei internal PKS, selisih suara SBY-Boediono dengan pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto tidak terlalu lebar.
"Perbedaannya kurang dari 10 persen," kata Zulkieflimansyah di Balai Kartini, Jakarta, siang tadi. Karena itulah, PKS akan bekerja keras memenangkan SBY-Boediono.
Sebelumnya, survei Lembaga Survei Nasional (LSN) menyebut, pasangan SBY-Boediono bisa menang satu putaran dalam Pemilu Presiden 8 Juli mendatang. Berdasarkan temuan LSN, sebanyak 67,1 persen responden mengaku akan memilih pasangan SBY-Boediono jika pemilihan presiden dilaksanakan hari ini.
Sebanyak 11,8 persen responden menyatakan akan memilih Megawati-Prabowo dan hanya 6,7 persen yang mengatakan akan memilih pasangan JK-Wiranto. "Tingkat elektabilitas SBY-Boediono unggul jauh dari pasangan Megawati-Prabowo maupun JK-Wiranto," kata Direktur Eksekutif LSN, Umar Bakry, dalam keterangan tertulisnya.
Baca Selengkapnya...
queenbe
Queenita Siregar, gadis 17 tahun yang smart, stylish dan independent. Hidupnya berjalan biasa seperti remaja kebanyakan, hingga ketika hidupnya berubah menjadi lebih rumit, saat ayahnya terpilih sebagai salah satu calon presiden
Keberadaan apar..
Queenita Siregar, gadis 17 tahun yang smart, stylish dan independent. Hidupnya berjalan biasa seperti remaja kebanyakan, hingga ketika hidupnya berubah menjadi lebih rumit, saat ayahnya terpilih sebagai salah satu calon presiden
Keberadaan aparat pengamanan sesuai protokoler pengawalan keluarga calon presiden semakin membuat hidup Queen terkekang. Ditambah lagi dengan ketidaksukaan Queen pada salah satu aparat baru yang mempersulit hubungan Queen dengan pemuda yang disukainya
Padahal keinginan Queen sebenarnya sederhana. Ia hanya ingin Ayahnya memperlakukannya sebagai seorang gadis yang sudah cukup dewasa untuk menentukan sikap. Sementara Ayahnya masih menganggap Queen seorang gadis kecil yang belum bisa cukup dipercaya, sehingga ia merasa Queen cukup diberikan fasilitas saja dulu
Ikuti perjalanan Queen Bee untuk mendapatkan definisi dari pentingnya kepercayaan baru. Karena hanya kepercayaan yang bisa membuat hidup menjadi lebih baik
Baca Selengkapnya...
ketika cinta bertasbih
MEGA FILM KETIKA CINTA BERTASBIH diangkat dari novel mega best seller Asia Tenggara, karya penulis bertangan dingin Habiburrahman El Shirazy. Film yang menceritakan kehidupan tokoh utamanya Khairul Azzam, seorang mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Al-Azhar University, Kairo. Cerita yang bisa menjadi inspirasi bagi kita, ketika melihat bagaimana kerja keras sang tokoh yang menuntut ilmu sekaligus berjuang menghidupi ibu dan adik-adiknya di kampung. Cerita yang juga bisa menuntun kita, ketika melihat usaha dan perjuangan Khairul Azzam dalam menemukan jodohnya dengan tetap selalu teguh berpedoman kepada ajaran agama
Setting filmnya sendiri benar-benar disesuaikan dengan gambaran yang ada di novel. Penonton benar-benar akan dimanjakan dengan pemandangan Kota Kairo, Sungai Nil, Pyramid, Sphinx, Kota Alexandria dengan pemandangan laut Mediterania yang indah, Benteng Qait Bay, dan banyak lagi landscape Mesir yang sangat menarik dalam film ini
Baca Selengkapnya...
arema
Arema Malang adalah sebuah klub sepak bola yang bermarkas di kota Malang, Jawa Timur, Indonesia. Mereka bermain di Stadion Gajayana dan Stadion Kanjuruhan, Kepanjen di Kabupaten Malang. Pusat latihan Arema berada di Lapangan Agrowisata Kota Batu yang memiliki lokasi di pegunungan berhawa sejuk, sementara homebase mereka terletak di Taman Rekreasi Sengkaling, Malang.
Arema didirikan pada tanggal 11 Agustus 1987, Arema mempunyai julukan Singo Edan. Arema telah dua kali menjadi juara Copa Indonesia. Sejak hadir di persepak bolaan nasional, Arema telah menjadi ikon dari warga Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu) dan sekitarnya. Sebagai perwujudan dari simbol Arema, hampir di setiap sudut kota hingga gang-gang kecil terdapat patung dan gambar singa.[rujukan?] Kelompok suporter mereka dipanggil Aremania. Arema sendiri adalah singkatan dari Arek Malang. Arek dalam bahasa Indonesianya adalah Anak, jadi Arek Malang bisa juga berarti Anak Malang. Aremania adalah kelompok suporter yang sangat fantastis,menjunjung sportifitas dan memiliki loyalitas tinggi.Aremania pernah dinobatkan oleh PSSI sebagai kelompok suporter terbaik di Indonesia.
Sejarah
[sunting] Nama Arema pada masa Kerajaan
Nama Arema adalah legenda Malang. Adalah Kidung Harsawijaya yang pertama kali mencatat nama tersebut, yaitu kisah tentang Patih Kebo Arema di kala Singosari diperintah Raja Kertanegara. Prestasi Kebo Arema gilang gemilang. Ia mematahkan pemberontakan Kelana Bhayangkara seperti ditulis dalam Kidung Panji Wijayakrama hingga seluruh pemberontak hancur seperti daun dimakan ulat. Demikian pula pemberontakan Cayaraja seperti ditulis kitab Negarakretagama. Kebo Arema pula yang menjadi penyangga politik ekspansif Kertanegara. Bersama Mahisa Anengah, Kebo Arema menaklukkan Kerajaan Pamalayu yang berpusat di Jambi. Kemudian bisa menguasai Selat Malaka. Sejarah heroik Kebo Arema memang tenggelam. Buku-buku sejarah hanya mencatat Kertanegara sebagai raja terbesar Singosari, yang pusat pemerintahannya dekat Kota Malang.
[sunting] Nama Arema di dekade '80-an
Sampai akhirnya pada dekade 1980-an muncul kembali nama Arema. Tidak tahu persis, apakah nama itu menapak tilas dari kebesaran Kebo Arema. Yang pasti, Arema merupakan penunjuk sebuah komunitas asal Malang. Arema adalah akronim dari Arek Malang. Arema kemudian menjelma mejadi semacam “subkultur” dengan identitas, simbol dan karakter bagi masyarakat Malang. Diyakini, Arek Malang membangun reputasi dan eksistensinya di antaranya melalui musik rock dan olahraga. Selain tinju, sepak bola adalah olahraga yang menjadi jalan bagi arek malang menunjukkan reputasinya. Sehingga kelahiran tim sepak bola Arema adalah sebuah keniscayaan.
[sunting] Awal mula berdirinya PS Arema
(Arema Football Club/Persatuan Sepak Bola Arema nama resminya) lahir pada tanggal 11 Agustus 1987, dengan semangat mengembangkan persepak bolaan di Malang. Pada masa itu, tim asal Malang lainnya Persema Malang bagai sebuah magnet bagi arek Malang. Stadion Gajayana –home base klub pemerintah itu– selalu disesaki penonton. Di mana Arema waktu itu ? Yang pasti, ia belum mengejawantah sebagai sebuah komunitas sepak bola. Ia masih jadi sebuah “utopia”.
Adalah Acub Zaenal yang kali pertama punya andil menelurkan pemikiran membentuk klub Galatama. Jasa “Sang Jenderal” tidak terlepas dari peran Ovan Tobing, humas Persema saat itu. “Saya masih ingat, waktu itu Pak Acub Zaenal saya undang ke Stadion Gajayana ketika Persema lawan Perseden Denpasar,” ujar Ovan. Melihat penonon membludak, Acub yang kala itu menjadi Administratur Galatama lantas mencetuskan keinginan mendirikan klub galatama. “You bikin saja (klub) Galatama di Malang,” kata Ovan menirukan ucapan Acub.
Beberapa hari setelah itu, Ir Lucky Acub Zaenal –putra Mayjen TNI (purn.) Acub Zaenal– mendatangi Ovan di rumahnya, Jl. Gajahmada 15. Ia diantar Dice Dirgantara yang sebelumnya sudah kenal dengan dirinya. “Waktu itu Lucky masih suka tinju dan otomotif,” katanya. Dari pembicaraan itu, Ovan menegaskan kalau dirinya tidak punya dana untuk membentuk klub galatama. “Saya hanya punya pemain,” ujarnya. Maka dipertemukanlah Lucky dengan Dirk “Derek” Sutrisno (Alm), pendiri klub Armada ‘86.
Harus diakui, awal berdirinya Arema tidak lepas dari peran besar Derek dengan Armada 86-nya. Nama Arema awalnya adalah Aremada-gabungan dari Armada dan Arema. Namun nama itu tidak bisa langgeng. Beberapa bulan kemudian diganti menjadi Arema`86. Sayang, upaya Derek untuk mempertahankan klub Galatama Arema`86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim yang diharapkan mampu berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terseok-seok karena dihimpit kesulitan dana.
Dari sinilah, Acub Zaenal dan Lucky lantas mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema`86 supaya tetap survive. Setelah diambil alih, nama Arema`86 akhirnya diubah menjadi Arema dan ditetapkan pula berdirinya Arema Galatama pada 11 Agustus 1987 sesuai dengan akte notaris Pramu Haryono SH–almarhum–No 58. “Penetapan tanggal 11 Agustus 1987 itu, seperti air mengalir begitu saja, tidak berdasar penetapan (pilihan) secara khusus,” ujar Ovan mengisahkan.
Hanya saja, kata Ovan, dari pendirian bulan Agustus itulah kemudian simbol Singo (Singa) muncul. “Agustus itu kan Leo atau Singo (sesuai dengan horoscop),”imbuh Ovan. Dari sinilah kemudian, Lucky dan, Ovan mulai mengotak-atik segala persiapan untuk mewujudkan obsesi berdirinya klub Galatama kebanggaan Malang.
[sunting] Perjalanan Arema di Galatama
Di awal keikut sertaan di Kompetisi Galatama Ovan Tobing dan Lucky Acub Zaenal mulai bekerja keras mengurus segala tetek-bengek mulai pemain, tempat penampungan (mess pemain), lapangan sampai kostum mulai diplaning.Bahkan,gerilya mencari pemain yang dilakukan Ovan satu bulan sebelum Arema resmi didirikan.Pemain-pemain seperti Maryanto (Persema), Jonathan (Satria Malang), Kusnadi Kamaludin (Armada), Mahdi Haris (Arseto), Jamrawi dan Yohanes Geohera(Mitra), sampai kiper Dony Latuperisa yang kala itu tengah menjalani skorsing PSSI karena kasus suap, direkrut. Pelatih sekualitas Sinyo Aliandoe, juga bergabung.
Hanya saja, masih ada kendala yakni menyangkut mess pemain. Beruntung, Lanud Bandar Udara Abdul Rachman Saleh mau membantu dan menyediakan barak prajurit Pas Khas untuk tempat penampungan pemain. Selain barak, lapangan Pagas Abd Saleh, juga dijadikan tempat berlatih. Praktis Maryanto dkk ditampung di barak. “TNI AU memberikan andil yang besar pada Arema,” papar Ovan.
Sempat ada kendala, yakni masalah dana –masalah utama yang kelak terus membelit Arema. “Kalau memang tidak ada alternatif lain, ya papimu Luk yang harus mendanai,” jelas Ovan saat mengantarnya ke Bandara Juanda. Sepulang dari Jakarta, Acub Zaenal sepakat menjadi penyandang dana.
Prestasi klub Arema bisa dibilang seperti pasang surut, walaupun tak pernah menghuni papan bawah klasemen, hampir setiap musim kompetisi Galatama Arema F.C. tak pernah konstan di jajaran papan atas klasemen, namun demikian pada tahun 1992 Arema berhasil menjadi juara Galatama. Dengan modal pemain-pemain handal seperti Aji Santoso, Mecky Tata, Singgih Pitono, Jamrawi dan eks pelatih PSSI M Basri, Arema mampu mewujudkan mimpi masyarakat kota Malang menjadi juara kompetisi elit di Indonesia.
[sunting] Perjalanan Arema di Ligina
Sejak mengikuti Liga Indonesia, Arema F.C. tercatat sudah 7 kali masuk putaran kedua. Sekali ke babak 12 besar (1996/97) dan enam kali masuk 8 besar( 1999/00, 2001, 2002, 2005, 2006,& 2007). Walaupun berprestasi lumayan, tapi Arema tidak pernah lepas dari masalah dana. Hampir setiap musim kompetisi masalah dana ini selalu menghantui sehingga tak heran hampir setiap musim manajemen klub selalu berganti. Pada tahun 2003, Arema mengalami kesulitan keuangan parah yang berpengaruh pada prestasi tim. Hal tersebut yang kemudian membuat Arema FC diakuisisi kepemilikannya oleh PT Bentoel Internasional Tbk pada pertengahan musim kompetisi 2003 meskipun pada akhirnya Arema terdegradasi ke Divisi I. Sejak kepemilikan Arema dipegang oleh PT Bentoel Internasional Tbk, prestasi Arema semakin meningkat; 2004 juara Divisi I, 2005, dan 2006 juara Copa Indonesia, 2007 juara Piala Soeratin LRN U-18, Runner Up Piala Jatim Esia[1/6/2008]Pada Final Melawan Persik Kediri dengan skor 2-1 di stadion Gelora Delta Sidoarjo. Pada tahun 2006 dan 2007 Arema dan Benny Dollo mendapatkan penghargaan dari Tabloid Bola sebagai tim terbaik dan Pelatih terbaik. Pada tahun 2008 Arema berlaga di Super Liga Indonesia bersama 17 kontestan lain. Pada kompetisi kali ini Arema bermaterikan pemain-pemain muda dan menjadi salah satu kandidat yang difavoritkan akan menjuarai ISL 2008 untuk pertama kalinya.
Baca Selengkapnya...